- konfirmasi diagnosis
- screen untuk faktor risiko cardiovascular disease lain
- screen untuk penyebab sekunder hipertensi
- identifikasi akibat hipertensi terhadap target organ damaged
- menilai gaya hidup yang berkaitan dengan tekanan darah
- menentukan kemungkinan yang akan dilakukan untuk mengintervensi hipertensinya.
Diagnosis pasien hipertensi harus mencakup:
- Anamnesis
- Pemeriksaan Fisik
- Pemeriksaan Laboratorium (Penunjang)
Hipertensi tidak menunjukkan gejala yang khas dan dapat menunjukkan gejala yang berbeda-beda pada setiap pasien. Namun biasanya pasien mengalami hypertensive headache. Selain itu pasien dapat mengalami pusing, palpitasi, mudah merasa lemas, dan impoten.
Anamnesis pada pasien hipertensi harus mencakup:
- durasi hipertensi
- terapi sebelumnya
- riwayat keluarga: hipertensi dan cardiovascular disease
- riwayat psikososial dan diet
- faktor risiko lainnya: perubahan berat badan, dislipidemia, kebiasaan merokok, diabetes, aktivitas fisik.
- bukti hipertensi sekunder: riwayat penyakit ginjal, palpitasi, tremor, mendengkur, gejala hiper/hipotiroid, obat-obatan yang dapat meningkatkan tekanan darah.
- bukti apakah terdapat kerusakan pada target organ: riwayat TIA, stroke, kebutaan sementara, angina, miocard infark, CHF, fungsi seksual.
- comorbiditas lainnya.
Pemeriksaan fisik pada pasien hipertensi harus mencakup:
- habitus tubuh: berat dan tinggi badan
- pemeriksaan tekanan darah: dipengaruhi oleh teknik penilaian dan kondisi pasien, pasien dianjurkan untuk beristirahat minimal 5 menit sebelum pemeriksaan. pemeriksaan tekanan darah dalam posisi berbaring, duduk, dan berdiri perlu dilakukan untuk melihat apakah terdapat hipotensi postural.
- heart rate
- pemeriksaan leher: untuk menilai apakah terdapat perbesaran tiroid atau tidak
- pemeriksaan pembuluh darah mencakup: fusduskopi, auskultasi untuk menilai adakah bruit, palpasi denyut pfemoral dan pedal..
- pemeriksaan jantung
- abdominal bruit
- pemeriksaan ginjal
- adakah tanda congestive heart failure
- pemeriksaan neurologis.
Pemeriksaan penunjang untuk pasien hipertensi mencakup:
- pemeriksaan renal, mencakup: urinalisis, eksresi albumin, BUN dan/atau creatinine serum.
- endokrin: serum natrium, kalium, kalsium, TSH.
- metabolik: gula darah puasa, kolesterol darah, HDL & LDL cholesterol, triliserida.
- lain-lain: hematokrit, elektrokardiogram, X-ray dada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar