untuk negeriku

Just be a good man!!

Senin, 19 April 2010

APPROACH TO HYPERTENSION PASIEN

Penilaian awal pasien hipertensi harus mancakup anamnesa dan pemeriksaan fisik yang menyeluruh, bertujuan untuk:
- konfirmasi diagnosis
- screen untuk faktor risiko cardiovascular disease lain
- screen untuk penyebab sekunder hipertensi
- identifikasi akibat hipertensi terhadap target organ damaged
- menilai gaya hidup yang berkaitan dengan tekanan darah
- menentukan kemungkinan yang akan dilakukan untuk mengintervensi hipertensinya.

Diagnosis pasien hipertensi harus mencakup:
  1. Anamnesis
  2. Pemeriksaan Fisik
  3. Pemeriksaan Laboratorium (Penunjang)
Anamnesis
Hipertensi tidak menunjukkan gejala yang khas dan dapat menunjukkan gejala yang berbeda-beda pada setiap pasien. Namun biasanya pasien mengalami hypertensive headache. Selain itu pasien dapat mengalami pusing, palpitasi, mudah merasa lemas, dan impoten.
Anamnesis pada pasien hipertensi harus mencakup:
  • durasi hipertensi
  • terapi sebelumnya
  • riwayat keluarga: hipertensi dan cardiovascular disease
  • riwayat psikososial dan diet
  • faktor risiko lainnya: perubahan berat badan, dislipidemia, kebiasaan merokok, diabetes, aktivitas fisik.
  • bukti hipertensi sekunder: riwayat penyakit ginjal, palpitasi, tremor, mendengkur, gejala hiper/hipotiroid, obat-obatan yang dapat meningkatkan tekanan darah.
  • bukti apakah terdapat kerusakan pada target organ: riwayat TIA, stroke, kebutaan sementara, angina, miocard infark, CHF, fungsi seksual.
  • comorbiditas lainnya.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada pasien hipertensi harus mencakup:
  • habitus tubuh: berat dan tinggi badan
  • pemeriksaan tekanan darah: dipengaruhi oleh teknik penilaian dan kondisi pasien, pasien dianjurkan untuk beristirahat minimal 5 menit sebelum pemeriksaan. pemeriksaan tekanan darah dalam posisi berbaring, duduk, dan berdiri perlu dilakukan untuk melihat apakah terdapat hipotensi postural.
  • heart rate
  • pemeriksaan leher: untuk menilai apakah terdapat perbesaran tiroid atau tidak
  • pemeriksaan pembuluh darah mencakup: fusduskopi, auskultasi untuk menilai adakah bruit, palpasi denyut pfemoral dan pedal..
  • pemeriksaan jantung
  • abdominal bruit
  • pemeriksaan ginjal
  • adakah tanda congestive heart failure
  • pemeriksaan neurologis.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang untuk pasien hipertensi mencakup:
  1. pemeriksaan renal, mencakup: urinalisis, eksresi albumin, BUN dan/atau creatinine serum.
  2. endokrin: serum natrium, kalium, kalsium, TSH.
  3. metabolik: gula darah puasa, kolesterol darah, HDL & LDL cholesterol, triliserida.
  4. lain-lain: hematokrit, elektrokardiogram, X-ray dada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar